SELAMAT DATANG DI "hhapadoh.blogspot.com" KAPAN-KAPAN MAMPIR LAGI YA...

Selasa, 22 Februari 2011

Penantian......di ujung waktu.





Ku nanti dia......di ujung waktu.
menanti atas kehadiranmu wahai masa depan...


Arti Sebuah penantian yang takkan pernah terungkap.
Ya...... itulah ungkapan kata yang menurut mereka percaya akan adanya suatu harapan kecil.namun dapat datang dan dapat pula menghilang seketika. Seperti beberapa orang yang mengartikan penantian sama dengan mati........sebab kata nanti mempunyai banyak pemaknaan yang menjadi kontradiksi di setiap tempat, sehingga membuat beberapa orang merubah pola pandang mereka menjadi pesimis dan penuh dengan kekecewaan, Jika kita menanti maka kita akan kehilangan harapan yang seharusnya dapat kita raih untuk menuju masa yang lebih cerah.




Coba bayangkan dengan kita diam dan hanya menanti tanpa tujuan dan tanpa kepastian maka apa yang akan terjadi, dan coba rasakan betapa sakitnya menanti masa yang takkan kunjung usai, hidup ini, pribadi ini, sikap ini...dan keterpurukan ini membuat kita merasa tidak nyaman dengan segala keadaan, karena dalam konteksnya manusia adalah makhluk yang selalu mengejar arti sebuah kebahagiaan sejati. Akan tetapi dalam realitasnya, kebahagiaan sejati takkan pernah ditemukan seperti apa yang kita inginkan, hanya bayang-bayang semu yang selama ini melekat pada imajinasi di setiap individu. Padahal jika kita berpikir dalam ideologi jelas sangat bertentangan, dan membuat kita tertekan pada kenyataan yang sungguh amat pahit untuk dirasa. Tak ada penantian yang tak kunjung usai.dan tak ada harapan yang takkan pernah kembali dan kita hanya dapat berharap dan terus berharap dengan sejuta ketidak pastian ini.........




Pernah ku mendengar nasehat dari seorang kakek paruh baya yang mengatakan,  jangan pernah kau menantang waktu yang berjalan sekalipun itu memang berat untuk di jalani......sebab,penantian sama dengan menantang segalanya tuk menggapai masa depan yang tertunda.....
Maka selama ini apa yang kalian cari dalam penantian panjang, dan selama ini masih dipertahankan hingga seakan itu adalah tonggak pendirian yang tak dapat terjatuhkan oleh suatu apapun. ego dan kepercayaan yang telah melekat erat pada diri kita sendiri.
menanti masa yang akan menjemputmu dari kehancuran, menanti waktu yang tak kunjung henti....atau menanti hingga akhirnya  mati........memang itu semua sungguh sangat ironi.




Jika kita hanya melihat dari sebelah mata, maka semua yang akan terjadi akan menjadi keterpurukan dan tak dapat dilepas dari belenggu kehidupan. Maka jalan terbaik dari sagala penantian adalah mengartikanya dengan berbagai cara pandang yang positif, dan berfikir lebih kedepan.karena hanya insan dewasalah yang dapat menjalankan semua kenyataan yang ada. Sedikit teringat dalam benakku saat ada seorang sahabat yang mengatakan bahwa menanti adalah kebahagiaan tersendiri.mengapa.....? Sebab menanti adalah misteri yang takkan mungkin dapat terjawab dengan pasti. Perkataan itu lah yang akan membawa kita tuk dapat berfikir lebih maju dari segala hal. Dan misteri itulah yang akan membuat kita terus mencari dan menanti apa yang akan terjadi di hari-hari atau pun waktu yang akan datang.




Karena menanti adalah hikmah tuhan yang di berikan kepada hambanya untuk menjadikan kita lebih sempurna, dalam hal lain kita dapat diajarkan untuk mencoba sabar dan mengihklaskan segala sesuatu yang akan terjadi nanti, walau sekalipun itu berat untuk dirasa dan di jalani selayaknya kehidupan normal biasa.
Kita memang berharap akan datangnya waktu tuk menjemput kita dari segala keterpurukan dan membawa kita untuk mencapai suatu cita-cita yang tertunda. Namun jika kita hanya terdiam dan menanti maka itu semua akan menjadi sia-sia belaka.......
Dan penantian adalah pola pragmatisasi dengan beribu penafsiran yang menurut beberapa orang beranggapan bahwa inilah jalan terakhir tuk mencapai suatu cita-cita. Seperti kutipan dari Hugs Down yang mengatakan bahwa: "kebahagiaan tidak hanya dari mereka yang aktif, melainkan juga datang dari mereka yang pasif sebab mereka yang diam bukan berarti berhenti tetapi berfikir tuk mencapai masa depan..........yang lebih pasti sessuai dengan harapan maupun impian yang terpendam."



saat hatiku termenung.... setitik demi setitik kehangatan kepalsuan 
membekukan seketika kesetiaan itu.
satu persatu asa ku terbang melayang-layang jauh menuju angkasa kegelisahan…..
langit biru yang sejukan mentari kini berubah menjadi kelabu 
yang menghasilkan tetesan hujan darah yang menggerogoti jantungku.....
jangan buatku tak berdaya tanpa kata penuh makna.....
ku tak pernah berpikir air itu sangat mudah menghanyutkan benda didepannya 
seperti jiwaku yang selalu menumbuhkan suatu keinginan tuk ada didekatmu….
saat itu ku pernah berpesan pada mentari.....
ku katakan padanya “wahai mentari..... bawalah aku menuju serpihan jiwa-jiwa yang dulu hilang”.
Tapi dia terus terdiam dalam renungannya.
ragaku terinjak sepi....
hatiku sudah hampir mati…
aku disini terdiam dibelenggu kegelisahan...
aku disini sendiri ditemani sepi...
aku mohon dirimu masih bisa disini bersamaku, 
menyambung tali-tali kebahagiaan itu lagi denganku…
aku mohon...... dirimu jangan beranjak pergi dari sampingku 
karena aku ingin mewarnai alam dengan senyuman tulus, 
bukan suatu kebahagiaaan tapi kekacauan…
dan aku mohon....
kamu jangan membuat kerinduan yang sangat mengiris jiwa...
kamu adalah sang waktu yang hanya aku yang tahu
kamu adalah segalanya bagiku, yang mungkin takan ada orang pedulikannya
kamu hanyalah aku yang tahu....karena kamu ada dalam rasaku
Aku yakin....Tuhan ku akan menghadirkannya untuk ku
walau entah kapan waktunya tiba
aku berharap...... 




Menanti adalah sebuah harapan juga. Harapan yang tak pernah pudar sepanjang masa. 
Akankah harapan itu akan datang, walaupun sekian lama menanti...?
Mungkin....Tapi susah untuk sabar menanti harapan yang tak kunjung datang, walaupun harapan sepertinya sudah di depan mata......

Kadang kita sendiri gak tahu apa yang akan terjadi pada diri kita.... kita berharap penantian itu akan datang secepatnya. Sedih, kecewa, putus asa semua bercampur jadi satu jika harapan itu tidak datang. Semua itu tidak terlepas dari campur tangan yang diatas....Allah SWT. Walaupun kita sudah menangis air mata darah, kalau yang diatas belum memberi harapan itu tidak akan datang.....

Tapi aku tetap berharap, waktu itu segera tiba........







Kamis, 10 Februari 2011

Keluarga yang dinantikan keberadaannya.....

Keluarga merupakan kelompok terkecil dalam sebuah tatanan masyarakat. Oleh karena masyarakat adalah himpunan dari beberapa keluarga maka baik buruknya sebuah masyarakat sangat bergantung kepada baik buruknya keluarga. Keluarga yang baik adalah awal dari masyarakat yang sejahtera. Sebaliknya, keluarga yang amburadul adalah pertanda hancurnya sebuah masyarakat. 



Setiap orang tua pasti sangat mendambakan untuk memiliki anak-anak yang cerdas namun sekaligus bermoral baik. Sayangnya kenyataan kadang tidak seindah harapan. Sering kita temukan fakta di lapangan bahwa ada orang tua sukses yang memiliki anak “gagal” atau orang tua yang “gagal” tapi memiliki anak yang sukses dan yang paling parah adalah orang tua “gagal” yang memiliki anak “gagal” juga. Jadi sebenarnya, bagaimana caranya menjadi orang tua yang sukses namun juga dapat memiliki anak yang sukses?


Yu kita mengenal lebih dekat lagi tipe orang tua dalam suatu keluarga:
    • Orang tua "sukses" yang memiliki  anak  "gagal"             
    Tipe ini rata-rata dipicu oleh ketidak-mampuan orang tua di dalam “mengenali” anak-anaknya sendiri  Ada dua faktor dalam kegagalan ini:                                                                                               
     a.  Orang tua yang sukses terlalu memberikan fasilitas yang berlebihan sehingga si anak menjadi             manja    dan tidak pernah “belajar” tentang arti kehidupan yang sebenarnya.        

     b.  Orang tua yang sukses dan sangat ingin anaknya juga sesukses dirinya. Akibatnya dia menggunakan    standar yang sekeras dirinya untuk memacu anaknya dengan tanpa memperdulikan minat dan  bakat  anaknya. Akibatnya tentu saja sudah bisa ditebak, anaknya pasti akan stres dan pada akhirnya menemui   kegagalan.        

                              
      •  Orang tua yang “gagal” tapi mampu memiliki anak yang "sukses"                                            Tipe ini dipicu oleh kekuatan anaknya dalam bertekad untuk tidak mengikuti pola hidup orang tuanya yang salah dan kemudian berubah menjadi orang yang sukses.       
                        
                                            
      • Orang tua yang “gagal” yang juga memiliki anak yang "gagal"                                                   Tipe ini dipicu oleh kelemahan seorang anak dalam memiliki keinginan untuk berubah.  

      •  Orang tua "sukses" yang memiliki anak yang "sukses"                                                             Tipe ini adalah perpaduan positif dari tipe 1 dan tipe 2. Orang tua mempunyai kekuatan dalam mengenali anaknya, sehingga dapat memberikan dan mengarahkan anaknya lebih efektif dalam mencapai keinginannya. Sedangkan anaknya mampu meneladani secara utuh (bahkan bisa lebih) pada orang tua dalam meraih kesiksesannya
            

      Mengingat begitu pentingnya peranan keluarga dalam menciptakan masyarakat yang baik dan sejahtera maka Islam memberikan perhatian yang sangat besar pada pembinaan keluarga. Karena seandainya instrumen terpenting dalam masyarakat ini tidak dibina dengan baik dan benar, adalah mustahil mengharapkan terwujudnya sebuah tatanan masyarakat idaman. 

      Individu-individu yang baik akan membentuk keluarga yang harmonis. Keluarga-keluarga yang harmonis akan mewujudkan masyarakat yang aman dan damai. Selanjutnya masyarakat-masyarakat yang damai akan mengantarkan kepada negara yang kokoh dan sejahtera. Maka, jika ingin mewujudkan negara yang kokoh dan sejahtera bangunlah masyarakat yang damai. Dan jika ingin menciptakan masyarakat yang damai binalah keluarga-keluarga yang baik dan harmonis.




      Keberhasilan dalam membina keluarga yang baik sangat dipengaruhi oleh karakteristik seorang pemimpinya, seorang pemimpin dalam keluarga adalah "Orang Tua"
      Karakteristik seorang pemimpin yang baik adalah dengan mencontoh Rasulullah sesuai pemahaman para salafus sholih, dimana seorang pemimpin yang baik adalah yang memiliki beberapa sifat diantaranya:
      • beriman,
      • adil,  
      • ikhlas
      • perhatian
      • amanah
      • sabar
      • dll.

      Akhirnya..... Sudahkah kita menjadi pemimpin yang baik......? hanya ada dalam hati kita lah itu semua dapat ditemukan jawabannya. Dan yang pasti efek dari keberhasilan kita menjadi seorang pemimpin........ dengan adanya simbol-simbol keberhasilan itu disetiap orang yang ada di sekitar kita, yang paling dekat adalah "anggota keluarga". Simbol-simbol itu jelas terangkum keberadaannya dalam ciri-ciri keluarga Sakinah, mawaddah dan wrrahmah. Semoga........