SELAMAT DATANG DI "hhapadoh.blogspot.com" KAPAN-KAPAN MAMPIR LAGI YA...

Rabu, 19 Oktober 2011

Kejujuran hati seorang sahabat .......





Sebenarnya setiap manusia adalah SELEBRITIS, 
bukankah setiap hari kita dishooting oleh malaikat RAQIB dan ATID, 
mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi.
Bayangkan....!
Dokumen film itu akan diputar ulang di bioskop AKHIRAT nanti tanpa SENSOR sedikitpun, 
hanya mereka yang berakting sesuai tuntutan SKENARIO AL-QUR'AN dan HADIST lah yang akan mendapatkan PIALA SYURGA AWARD.
Mau piala.....?
Ayo perbaiki akting kita lewat IMAN dan TAQWA.
Semoga kita mendapatkan PIALA SYURGA FIRDAUS..... Amin..
Mari kita SHOLAT tepat waktu, kalau kamu mau berhasil.

ajakan ku,  untuk sahabat ........




Hati ingin selalu berada di dekat mu, tak ingin sedikitpun berada jauh dari mu
kau yang selama ini mengajariku arti kekuatan, dan kau pula yang mengajariku jalan kesuksesan

Sahabat......masih terlihat jelas bayangan saat kita bersama, saat kau genggam tangan ini untuk memberikan semangat, saat kau menghibur diri ini dikala duka. Disaat kau membawa diri ini ketempat ....kemanapun yang ku mau. agar diri ini merasa bahagia. Disaat kau memenuhi apa yang menjadi keinginanku. Ku takan pernah bisa melupakan pengorbananmu sahabat......
Kini saatnya aku harus pergi untuk menggapai cita.....berat hati ini untuk memendam rasa rinduku pada mu. Meskipun disaat seperti ini kita tak sempat saling bertemu karena kesibukkan.....tapi hati ini kan selalu menyayangi mu....ku merindukan mu sahabat.........

laa takhof  wa laa tahzan .... innAllaaha ma'anaa .....

Suatu kebahagiaan hanya dirasakan oleh hati, dan mungkin sulit untuk diungkapkan oleh kata.
Itu yang ku rasakan, saat bareng bersama mu.

Apa yang kamu rasakan ....semuanya sama dengan apa yang ku rasakan, tidak ada perbedaan sedikitpun, 
Kita merasakan sesuatu yang lebih.....ketika dekat sama kamu.
Kadang aku suka teringat sama kamu terus kalau aku lagi di sini....terbayang senyuman kamu, yang membuat aku semangat.


laa takhof  wa laa tahzan .... innAllaaha ma'anaa .....

Tidak tahu kenapa .....
dari malam bahkan tadi shalat shubuh pun aku tidak bisa menahan air mata,
karena terharu rasa kebahagiaan saat bareng...dan kesedihan saat pisah sama kamu.
Suatu kebahagiaan Insya Allah aku tidak akan lupa,
disitu aku mulai termotivasi untuk menjalani hidup,
padahal baru tadi sore aku berpisah sama kamu, tapi rasanya seperti yang sudah lama aku tidak ketemu sama kamu.
Mudah-mudahan suatu saat nanti aku bisa ketemu lagi bersama mu, dengan suatu kebahagiaan yang lebih dari ini.
Aku minta maaf .... kalau ada sikapaku yang mungkin tidak sesuai dengan keinginan kamu.


 
Yaa Rabb ...
Engkau yang Maha Pengasih ......
kasihanilah kami semua dengan Rahmat Mu .....
berilah kebahagiaan kepada orang yang telah membuat kami bahagia ......
berilah keberkahan hidup untuk kami semua ......

Yaa Rabb ....
Jadikan persahabatan dan pertemuan ini menjadi suatu keberkahan untuk kami semua.... dengan satu tujuan dan satu arah, yaitu "KeridhoanMu" ..... Amin.....



laa takhof  wa laa tahzan .... innAllaaha ma'anaa .....

Andai saja kamu ada disini, mungkin akan tahu bagaimana keadaan dan perasaan ku.
dan mungkin juga aku tidak akan sesedih ini ....
Sering kali aku teringat masa pada waktu aku dahulu, mungkin tidak bisa aku ucapkan dengan kata.
Di sini dan tempat ini aku hanya bisa menangisi keadaan, aku tidak mau  kamu ninggalin aku.
Aku ingin merasakan suatu kebahagiaan bersama kamu yang lebih dari sebelumnya, pada saat nanti aku sudah mencapai apa yang ku harapkan selama ini.
Aku sayang kamu, mungkin kamu adalah orang yang Allah kirim buat aku, setelah sekian lama aku ingin punya sahabat yang bisa tahu keadaan aku.

Ilaahi ..... Anta maqshuudii ... Wa ridhooka mathluubi ....

Sebenarnya .....
Hati ini rindu ingin bertemu dengan mu, namun bila dipikirkan .... rasanya diri ini malu,
takut jika suatu saat nanti aku tidak bisa menjadi orang yang kau harapkan.




Ilaahi ..... Anta maqshuudii ... Wa ridhooka mathluubi ....

Betapa pilunya hati ini saat mendengar ucapan "selamat tinggal sahabat"  dari diri mu
meski semua dianggap bercanda, tetapi hati ini terasa terpukul, seakan aku takut kehilangan mu
takut bila aku harus berpisah dengan mu

Mesti hati ini selalu gelisah, seakan takut kehilangan mu......namun apalah daya kau slalu berbuat seperti ini.
Walau hati ini terasa sulit untuk menerimanya......
Harus bagaimana lagi, mungkin ku hanya bisa menangisi semua yang terjadi.



Laa takhof wa laa tahzan ..... InnAllaaha ma'anaa....

Pada suatu hari Umar bin Khatab bertanya pada gurunya: "Apakah cinta sejati itu...?"
Guru menjawab:
Berjalanlah lurus di taman bunga yang luas...petiklah satu bunga yang terindah menurut mu, dan jangan pernah berbalik ke belakang.
Kemudian Umar melaksanakannya.....dan kembali dengan tangan hampa...
Guru bertanya:  "Mana bunganya...?"
Umar menjawab: "Aku tak bisa mendapatkannya....?", sebetulnya aku telah mendapatkannya, tapi aku berfikir ....di depan pasti ada yang lebih bagus lagi.
Ketika aku telah sampai di ujung taman, aku baru sadar...bahwa yang aku temui pertama tadi itulah yang terbaik, tapi aku tidak bisa kembali lagi ke belakang.
Guru menjawab: 
"Seperti itulah cinta sejati........" semakin kau mencari yang terbaik, maka kau takan pernah menemukannya. Jangan pernah tumbuh di hatimu....karena waktu "TAK AKAN" pernah kembali.......




Aku malu atas semua kebaikan dan kasih sayang yang kamu sudah berikan buat ku, dan aku lebih malu lagi kepada Allah yang sudah ngirim kamu buat ku....
Mungkin selama ini kamu berharap kalau aku bisa hafal Al-Qur'an dan bisa berangkat ke Madinah......mungkin itu alasan kamu mau dekat sama aku.....
Aku takut dan khawatir kalau kedepan nya nanti aku belum bisa mencapai itu semua....kamu justru malah berubah. Takut kalau kamu ninggalin aku pada saat aku belum bisa mencapai apa yang kamu harapkan.

Ilaahi ..... Anta maqshuudii ... Wa ridhooka mathluubi ....


Ya Allah .....
perkayalah saudaraku ini dengan keilmuan ...
hiasi hatinya dengan kesabaran .....
muliakan wajahnya dengan ketaqwaan ....
perindah fisiknya dengan kesehatan .....
serta terimalah amal ibadahnya dengan kelipatgandaan .....




Amin...ya Allah.....ya...Rabbal'alamiin............







Kamis, 16 Juni 2011

Ketika diluar nalar pemikiran 2



Ketika sepasang suami istri di kota-kota besar, meninggalkan anak-anaknya dan diasuh oleh seorang pembantu/suster....sudah merupakan hal biasa....
Begitu juga sepasang suami isteri yang akan saya jadikan sebagai tokoh utama dalam kisah ini adalah sebuah keluarga kecil yang setiap harinya disibukkan oleh pekerjaan kantornya, baik suami maupun istrinya. Sehingga terpaksa harus merelakan anaknya diasuh oleh seorang pembantu rumahnya. Saya sengaja tidak menyebutkan identitas sang tokoh cerita ini, untuk menjaga nama baiknya. Tapi ini penting untuk diceritakan agar menjadi bahan renungan buat kita semua, sehingga hal yang terjadi ini tidak terulang kembali.




Begini.........

Sepasang suami istri ini dikaruniai Allah seorang anak perempuan cantik berusia tiga setengah tahun. Anaknya hampir setiap hari bermain sendirian di rumah dan kerap kali dibiarkan pembantunya, karena dia sibuk bekerja di dapur. Kadang anak kecil itu bermain ayunan... atau bermainan dengan mainan yang dibeli ayahnya.....atau  memetik bunga dihalaman rumahnya.




Suatu hari dia melihat sebatang paku berkarat di dekat dia sedang bermain. Dan ia pun menggunakannya untuk mencoret lantai tempat dekat mobil ayahnya sedang diparkir..... tetapi karena lantainya terbuat dari marmer,  maka coretan tidak kelihatan. Dicobanya lagi pada mobil baru ayahnya dengan rasa penuh kepolosan sebagi seorang bocah kecil. Ya… karena mobil itu bewarna gelap, maka coretannya tampak jelas. Akhirnya dia pun mendapatkan keasikan dalam berkreativitas melukis.

Hari itu ayah dan ibunya menggunakan motor ke tempat kerja, karena ingin menghindari kemacetan di jalan.




Ditengah kesibukan Ayah dan ibunya bekerja....sang bocah kecil cantik dan lucu tengah asik melukis mobil baru ayahnya. Setelah sebelah kanan mobil sudah penuh coretan.... maka ia mulai beralih ke sebelah kiri mobil tersebut. Dibuatnya gambar ibu dan ayahnya...gambarnya sendiri... lukisan ayam... kucing dan lain. dengan penuh berharap, imaginasinya dapat memberikan surves buat sang ayah yang menjadi idolanya. Kejadian itu berlangsung tanpa disadari oleh si pembantu rumah.

Saat tiba waktu pulang ayah ibunya.... terkejutlah pasangan suami istri itu melihat mobil yang baru setahun dibeli dengan bayaran angsuran yang masih lama lunasnya. Si Ayah yang belum lagi masuk ke rumah, masih dalam keadaan kelelahan pulang kerja.... ini pun terus menjerit histeris, “Kerjaan siapa ini !!!” …. Pembantu rumah yang tersentak mendengar jeritan itu.... bergegas lari keluar. Dia juga beristighfar....Allaahuakbar..?. Mukanya merah pudar, ketakutan.... lebih-lebih melihat wajah bengis tuannya. Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, sang pembantu terus mengatakan.....Saya tidak tahu..tuan...?. Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau lakukan....!!  hardik si isterinya lagi.




Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. Dengan penuh manja dia berkata....Dita yg membuat gambar itu ayahhh.. cantik …kan....?  katanya sambil memeluk ayahnya penuh manja, seperti biasa.. Si ayah yang sudah hilang kesabarannya.....bergegas mengambil sebatang ranting kecil dari pohon di depan rumahnya, terus dipukulkannya berkali-kali ke telapak tangan anaknya dengan keras. Si anak yang tak mengerti apa-apa...... menagis kesakitan...pedih... sekaligus ketakutan.
Puas memukul telapak tangan sang bocah, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya, sedangkan si ibu hanya mendiamkan saja....seolah merestui dan merasa puas dengan hukuman yang diberikan suaminya. 




Pembantu rumah terbengong-bengong..... tidak tahu harus berbuat apa. Si ayah cukup lama memukul-mukul tangan kanan dan kemudian ganti tangan kiri anaknya. Setelah si ayah merasa puas memberikan hukuman, masuk ke rumah diikuti si ibu, dan akhirnya pembantu rumah tersebut segera mendekati sang bocah kecil yang sedang kesakitan...lalu menggendong ...dan membawanya ke kamar dia.





Setelah di kamar...Dia terperanjat melihat telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil luka-luka dan berdarah. Lalu pembantu rumah dengan penuh rasa iba, membawanya anak ke kamar mandi dan dimemandikannya. Sambil menyiram dengan air......dia ikut menangis. Anak kecil itu juga menjerit-jerit menahan pedih saat luka-lukanya itu terkena air. Lalu si pembantu rumah menidurkan anak kecil itu. Si ayah sengaja membiarkan anak itu tidur bersama pembantunya.


 


Keesokkan harinya, kedua belah tangan si anak bengkak, pembantu rumah mengadu ke majikannya. “oleskan obat saja....!” jawab bapak si anak.
Pulang dari kerja, dia juga istrinya tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan waktu di kamar pembantu. Si ayah konon mau memberi pelajaran pada anaknya. Tiga hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga begitu, meski setiap hari bertanya kepada pembantu rumah. “Dita demam, Bu”…jawab pembantunya ringkas. “Kasih minum obat saja ,” jawab si ibu...... Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya. Saat dilihat...... anaknya (Dita) dalam pelukan pembantu rumah......dia menutup lagi pintu kamar pembantunya.




Masuk hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan Dita terlalu panas. “Sore nanti kita bawa ke klinik.. Pukul 5.00 sudah siap” kata majikannya itu ke pembantunya. Sampai saatnya si anak yang sudah lemah dibawa ke klinik. Dokter mengarahkan agar ia dibawa ke rumah sakit karena keadaannya sudah serius. Setelah beberapa hari di rawat inap...... Dokter memanggil bapak dan ibu anak itu. “Tidak ada pilihan..” kata dokter tersebut yang mengusulkan agar kedua tangan anak itu.... dipotong/amputasi karena sakitnya sudah terlalu parah dan infeksi akut…”Ini sudah bernanah.....demi menyelamatkan nyawanya maka kedua tangannya harus dipotong dari siku ke bawah” kata dokter itu. Si bapak dan ibu bagaikan terkena halilintar mendengar kata-kata itu. Terasa dunia berhenti berputar, tapi apa yg dapat dikatakan lagi.




Si ibu meraung merangkul si anak. Dengan berat hati dan linangan air mata isterinya, si ayah bergetar tangannya menandatangani surat persetujuan pembedahan. Keluar dari ruang bedah, selepas obat bius yang disuntikkan habis, si anak menangis kesakitan. Dia juga keheranan melihat kedua tangannya berbalut kasa putih.....ditatapnya muka ayah dan ibunya.....kemudian ke wajah pembantu rumah. Dia mengerutkan dahi melihat mereka semua menangis. Dalam siksaan menahan sakit, si anak bersuara dalam linangan air mata. “Ayah.. ibu… ? Dita tidak akan melakukannya lagi…. ? Dita tak mau lagi ayah pukul.....?. Dita tak mau jahat lagi… ? Dita sayang ayah..sayang ibu....??”, katanya berulang kali membuatkan si ibu gagal menahan rasa sedihnya. “Dita juga sayang Mbok Narti.....??.” katanya memandang wajah pembantu rumah, yang ahirnya  membuat wanita itu menangis lagi.


 
“Ayah.. kembalikan tangan Dita....?. Untuk apa diambil...?.. Dita janji tidak akan mengulanginya lagi ayaah......!!  Bagaimana caranya Dita mau makan nanti ...? Bagaimana Dita mau bermain nanti ....?  Dita janji tidak akan mencoret-coret mobil lagi.....?, ” katanya berulang-ulang. Serasa hancur hati si ibu mendengar kata-kata anaknya. Meraung-raung dia sekuat hati namun takdir yang sudah terjadi.... tiada manusia dapat menahannya. Nasi sudah jadi bubur. Pada akhirnya si anak kecil, cantik dan lugu itu meneruskan hidupnya tanpa kedua tangan..... dan ia masih belum mengerti,  mengapa tangannya tetap harus dipotong, meski sudah minta maaf…

Tahun demi tahun kedua orang tua tersebut menahan kepedihan dan kehancuran bathinnya, sampai ahirnya sang Ayah tak kuat lagi menahan kepedihan.... dan wafat diiringi tangis penyesalannya yg tak bertepi…



Namun…., si Anak dengan segala keterbatasan dan kekurangannya tersebut, tetap hidup tegar..... bahkan masih tetap sangat sayang dan selalu merindukan ayahnya. Allaahuakbar.......





Sabtu, 14 Mei 2011

Demi Waktu...........






بِِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Dengan Nama Allah, Maha Pengasih, Maha Penyayang.

وَالْعَصْرِ
1. Demi waktu, 
Allah ? bersumpah dengan al ‘ashr yang bermakna waktu, zaman atau masa. Pada zaman/masa itulah terjadinya amal perbuatan manusia yang baik atau pun yang buruk. Jika waktu atau zaman itu digunakan untuk amal kebajikan maka itulah jalan terbaik yang akan menghasilkan kebaikan pula. Sebaliknya jika digunakan untuk kejelekan maka tidak ada yang dihasilkan kecuali kerugian dan kecelakaan.

Rasulullah ? bersabda:
“Dua kenikmatan yang kebanyakan orang lalai di dalamnya; kesehatan, dan waktu senggang” (HR. At Tirmidzi no. 2304,) 
Kemudian di hari kiamat kelak Allah ? akan menanyakan tentang umur seseorang, untuk apa dia pergunakan?  Sebagaimana hadits Rasulullah, yang diriwayatkan oleh shahabat Abdullah bin Mas’ud.

“Tidaklah bergeser telapak kaki bani Adam pada hari kiamat dari sisi Rabb-nya hingga ditanya tentang lima perkara; umurnya untuk apa ia gunakan, masa mudanya untuk apa ia habiskan, hartanya dari mana ia dapatkan dan untuk apa ia belanjakan, dan apa yang ia perbuat dengan ilmu-ilmu yang telah ia ketahui. (HR. At Tirmidzi no. 2416 dan dishahihkan oleh Asy Syaikh Al Albani di dalam Ash Shahihah no. 947) 



إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ
2. Sesungguhnya manusia dalam keadaan merugi
Kerugian yang dimaksud dalam ayat ini bermacam-macam, bisa kerugian yang bersifat mutlak, seperti keadaan orang yang merugi di dunia dan di akhirat, yang dia kehilangan kenikmatan dan diancam dengan balasan di dalam neraka jahim. Dan bisa juga kerugian tersebut menimpa seseorang akan tetapi tidak mutlak hanya sebagian saja. (Taisir Karimirrahman, karya Asy Syaikh Abdurrahman As Sa’di)

إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
3. Kecuali orang-orang yang beriman dan berbuat kebaikan, dan saling menasihati untuk kebenaran, dan saling menasihati untuk kesabaran.

“Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (An Nahl: 97)
 
Berkata Asy Syaikh Abdurrahman As Sa’di: “Jika dua sifat (iman dan amal shalih) di atas terkumpul pada diri seseorang maka dia telah menyempurnakan dirinya sendiri.” (Taisir Karimirrahman).




Terkadang kita bersopan santun berwajah cerah dan bertutur manis kepada orang lain di luar rumah namun hal yg sama sulit dilakukan di dlm rumah tangganya. Kadang kita bisa bersikap pemurah kepada orang lain ringan tangan dalam membantu suka memaafkan dan berlapang dada namun giliran berhadapan dengan “orang rumah” suami, istri ataupun anak sikap seperti itu tdk tampak pada diri kita.

Menyinggung akhlak Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada keluarga maka hal ini tidak hanya berlaku kepada para suami sehingga para istri merasa suami sajalah yg tertuntut untuk berakhlak mulia kepada istrinya. Sama sekali tidak dapat dipahami seperti itu. Karena akhlak mulia ini harus ada pada suami dan istri sehingga bahtera rumah tangga dapat berlayar di atas kebaikan. Memang suamilah yg paling utama harus menunjukkan budi pekerti yg baik dalam rumah tangga karen dia sebagai qawwam sebagai pimpinan. Kemudian dia tertuntut untuk mendidik anak istri di atas kebaikan sebagai upaya menjaga mereka dari api neraka sebagaimana difirmankan Allah Subhanahu wa Ta’ala: 

“Wahai orang2 yg beriman jagalah diri-diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakar adl manusia dan batu penjaga malaikat-malaikat yg kasar yg keras yg tdk pernah mendurhakai Allah terhadap apa yg diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yg diperintahkan.”




Seorang istri pun harus memerhatikan perilaku kepada sang suami sebagai pemimpin hidupnya. tdk pantas ia “menyuguhi” suami ucapan yg kasar sikap membangkang membantah dan mengumpat. tdk semesti ia tinggi hati terhadap suami dari mana pun keturunan seberapa pun kekayaan dan setinggi apa pun kedudukannya. tdk boleh pula ia melecehkan keluarga suami menyakiti orang tua suami menekan suami agar tdk memberikan nafkah kepada orang tua dan keluarganya.
Kenyataan banyak kita dapati istri yg berani kepada suaminya. tdk segan saling berbantah dgn suami bahkan adu fisik. Ia tdk merasa berdosa ketika membangkang pada perintah suami dan tdk menuruti kehendak suami. Ia merasa tenang-tenang saja ketika hak suami ia abaikan. 



Ketika saya teringat akan lyrik lagu yang berjudul "Demi Masa" Begini......



Demi masa…
Sesungguhnya manusia kerugian
Melainkan…
Yang beriman dan beramal saleh

Demi masa…
Sesungguhnya manusia kerugian
Melainkan…
Nasihat kepada kebenaran dan kesabaran

Gunakan kesempatan yang masih diberi
Moga kita takkan menyesal
Masa usia kita jangan disiakan
Kerna ia takkan kembali

Ingat lima perkara, sebelum lima perkara
Sihat sebelum sakit
Muda sebelum tua, kaya sebelum miskin
Lapang sebelum sempit
Hidup sebelum mati
 
 
Saya merasakan ada sesuatu yang membuat hati ini gemetar, ketika menyimak akan bait terakhir dari lyrik lagu tersebut di atas. Banyak PR yang rasa-rasanya belum sempurna tuk saya lakukan. Kadang kekuatan semangat tuk melakukannya hilang sekejap oleh kemilaunya fatamorgana sang duniawi. Suliiiit.....rasanya hati ini untuk menghindarinya.





Ya...Robb, saya tidak pernah memungkirinya akan kesehatan yang telah Kau-berikan....Usia dibilang tua juga belum....? dikatakan miskin juga, masih ada yang lebih susah....? Ya...Robb, saya bersyukur sampai detik ini masih tetap diberikan kesempatan tuk membaca ayat-ayat-Mu, dalam sisa usiaku ini......tapi ya..Robb. kadang aku merasa telah melupakan akan pemberian waktu-Mu...... terasa hati ini terhimpit oleh sempitnya waktu......sehingga aku merasa jauh dari-Mu.


Ya...Robb.......kalau saya boleh bermohon.......?? berikan kepada ku, orang-orang disekitarku yang dapat memberikan waktu lapang untuk mendekati-Mu.........Amin....





 


Minggu, 27 Maret 2011

Pentingnya membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar.





Allah menurunkan Al-Qur’an kepada nabi Muhammad SAW untuk mengeluarkan umat manusia dari kegelapan dan kebodohan menuju cahaya Islam, sehingga menjadi benar-benar umat yang baik dan terbaik yang pernah ada di muka bumi ini.
Di antara ciri khas atau keistimewaan yang dimilki Al-Qur’an adalah, ia bisa memberi syafa’at pada hari kiamat pada orang yang membacanya, mengkajinya, hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan Abi Umamah al, Bahimah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, yang artinya: 
“Baca Al-Qur’an, ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at kepadanya” (HR Muslim)



Al Qur'an adalah mukjizat paling besar yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW. Allah telah menyempurnakan Al Qur'an sebagai pedoman seluruh umat manusia di dunia. Bahkan, diantara kitab-kitab suci yang lain hanya Al Qur'an yang paling sempurna. Jika kita membaca dan mengamalkan Al Qur'an maka hidup kita akan terasa bahagia dan Allah akan memberi kita ni'mat yang tiada terhingga. Hanya saja semakin lama umat manusia seakan-akan telah mengabaikan Al Qur'an. Mereka lebih sibuk mementingkan kehidupan dunia daripada kehidupan akhirat. Kini, jarang orang-orang yang bisa menghafal Al Qur'an, bahkan ada yang tidak bisa membaca Al Qur'an. Itu membuktikan betapa rendahnya kepedulian manusia terhadap bacaan suci umat islam yaitu Al Qur'an. Padahal, kita sebagai umat islam diwajibkan untuk bisa mengamalkannya. Karena Al Qur'an merupakan petunjuk atau pedoman kita dalam menjalani kehidupan di dunia agar kita tidak melangkah ke jalan yang sesat. Jadi, kita akan terhindar dari perbuatan tercela. Hidup itu harus seimbang antara kehidupan dunia dan kehidupan akhirat. Pepatah mengatakan:
"Kejarlah kehidupan duniamu seakan-akan kamu hidup selamanya, kejarlah kehidupan akhiratmu seakan-akan kamu akan mati besok "




Di dalam beribadah Sholat, umat islam melakukannya dengan menggunakan bahasa arab/Al Qur'an. Oleh karena itu sangat penting kita mempelajari bahasa Al-Qur'an dengan baik dan benar sejak dini.
Seorang muslim yang sedang melakukan shalat secara makna bacaan yang ada dalam shalat, berisikan kontak komunikasi seorang hamba dengan Tuhan. Jadi jika rutin setiap hari shalat yang diwajibkan  lima waktu, maka  berarti sedang kontak langsung tanpa ada tabir yang menghalangi karena sedang melakukan kontak dengan Tuhan. Maka bacaan pada setiap gerakan haruslah jelas, sebab gerak dan bacaannya sudah baku tidak bisa diubah oleh siapapun. Mengingat bacaan shalat dengan menggunakan bahasa Arab/bahasa Al-Qur'an yang apabila bacaan tersebut tidak jelas karena terburu-buru maknanya akan beda, dan kontak komuniksinya pun menjadi tidak jelas dan ini akan berakibat tidak diterima ibadah shalatnya oleh Tuhan dan hasilnya sia-sia.

Tuhan menyatakan dalam Firmannya Surat Almukminun ayat 1-2:
"Beruntunglah orang-orang beriman yang dalam melakukan shalatnya dengan khusyu'". Makna ayat ini adalah shalat orang beriman diterima oleh Tuhannya.




Coba kita perhatikan,  jika kita tidak benar dalam membaca bacaan Sholat.

Bahasa Arab yang menjadi bahasa Al-Qur'an, dengan huruf yang sama saja ( hanya beda harokatnya ) bisa melahirkan berbagai macam makna/arti. salah satu contohnya, kata بر ; bila huruf ba'nya diberi harokat kasroh ( birrun ) memiliki arti kebaikan, bila diberi harokat fathah ( barrun ) memiliki arti daratan, dan bila diberi harokat dhommah ( burrun ) maka memiliki arti gandum. oleh sebab itu membaca al-Qur'an (yang berbahasa arab) harus ekstra hati-hati. ketika membacanya tidak benar bisa menyebabkan arti/makna yang tidak benar juga, dan hal itu akan berdampak berkurang/hilangnya pahala membaca al-Qur'an, bahkan bisa jadi tidak mendapatkan pahala tetapi sebaliknya malah mendapatkan dosa ( Wallahu a'lamu bisshawab). contoh lafadz ALHAMDU LILLAHI memiliki arti "segala puji bagi Alaah" tapi ketika di baca ALKAMDU LILLAHI (huruf ha' diganti kaf) memiliki arti "kehinaan bagi Allah". contoh lain lafadz IYYAAKA NA'BUDU WA'IYYAAKA NASTA'IINU memiliki arti "hanya kepadaMu (ya Allah) kami menyembah dan hanya kepadaMu (ya Allah) kami minta tolong"  tapi ketika dibaca IYAAKA NA'BUDU WA'IYAAKA NASTA'IINU ( huruf ya'nya IYYAAKA tidak dibaca tasydid) maka akan memiliki arti "kepada sinar matahari kami menyembah dan kepada sinar matahari kami minta tolong". NA'UUDZUBILLAH. Walhasil begitu pentingnya belajar tentang bagaimana membaca al-Qur'an dengan baik dan benar.

Oleh karena itu, saya mengajak kepada  diri saya sendiri (khususnya), juga bagi para sahabatku...marilah mulai sekarang (jangan ditunda-tunda lagi), kita belajar membaca dan sekaligus mengamalkannya melalui "Hablumminallah" dengan Sholat, dan "Hablumminannas" dalam bersosialisasi dengan lingkungan kita.




Jika kita simpulkan isi komunikasi dalam shalat itu adalah :

1. niat sengaja melakukan shalat itu dengan ihlas
2. ikrar/berjanji bahwa shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku total untuk Allah
3. memuja dan memuji Allah Tuhan semesta alam
4. minta pertolongan dan petunjuk jalan yang lurus/jalan yangbenar
5. Minta diampuni, dikasihi, diberi kekuatan, diangkat derajatnya, diberi rizki, diberi petunjuk, disehatkan, dan minta dimaafkan segala dosa dan kesalahan
6. Mengulangi bacaan Syahadatain sebagai sumpah setia sorang muslim
7. Mencurahkan salam dan shalawat  atas Nabi Muhammad dan keluarganya

8.ditutup dengan salam, Assalamu a'laikum warahmatullahi wabarokatuh, yang artinya salam sejahtera  atasmu dan semoga keberkahan atasMu pula, sambil menengok ke kanan dan kekiri. Maksudnya ucapan itu untuk     saudara/orang yang ada disebelah kanan dan sebelah kiri.




Makna bacaan Sholat ....begitu indah, sehingga perlu dilakukan dengan penuh konsentrasi tidak perlu terburu-buru.  Dan inilah bentuk komunikasi yang sangat indah  yang diucapkan lima kali sehari semalam selama kita masih hidup didunia ini dan diberikan kesempatan untuk beribadah padaNya.

Semoga apa yang saya sampaikan ini, sedikit banyaknya dapat menggugah kesadaran kita umat muslim untuk bersungguh-sungguh dalam melakukan ibadah shalat. Tentunya bukan sekedar shalat, tetapi shalat yang baik, konsentrasi dan khusyu'.




Akhirnya ....semoga Tuhan senantiasa memberikan anugerah petunjuk dan kemauan pada kita untuk diberi kemudahan dalam mempelajari Al-Qur'an....dan selalu menjalankan ibadah dengan baik dan benar.  
Amin ............



Minggu, 06 Maret 2011

Ketika diluar nalar pemikiran ............




Tanpa sadar, kadang kita telah melakukan penyimpulan pada diri dari pemikiran-pemikiran yang mungkin terkadang jauh dengan kenyataan yang ada.
Tema kali ini saya ambil dari pengalaman hidup seseorang yang mungkin akan menjadi bahan perenungan buat kita, agar kita menjadi orang yang lebih bijaksana, penuh dengan rasa empati dan toleran terhadap sesama. Kadang apa yang kita pikirkan tidak sama dengan apa yang terjadi sebenarnya.
Ada baiknya untuk memulai membaca kisah ini, sahabat terlebih dahulu menyiapkan secangkir minuman dan sedikit makanan ringn kesukaan, dan jangan lupa....sisakan buat saya, he...he...... Oke...........? Begini.

Cerita yang sangat menggugah hati, yang pernah terjadi di muka bumi ini. 



Ibuku........???

Aku adalah seorang laki-laki yang sukses, Sepanjang usia ku, aku mengetahui Ibuku hanya memiliki satu mata. Aku sangat membencinya…sungguh memalukan. Ia menjadi juru masak di sekolah, untuk membiayai keluarga.
Suatu hari ketika aku masih duduk di Sekolah Dasar, Ibuku datang. Aku sangat malu. Mengapa Ia lakukan ini? karena setiap hari aku selalu melihat ibuku di sekolah ku. Aku memandangnya dengan penuh kebencian dan melarikan diri.


Keesokan harinya di sekolah…”Ibumu hanya punya satu mata?!….eeeeee”, jerit seorang temanku. Aku berharap ibuku lenyap dari muka bumi. Ujarku pada ibu, “Bu…mengapa Ibu tidak punya satu mata lainnya? Kalau Ibu hanya ingin membuatku ditertawakan, lebih baik ibu tidak ada di sekolah ku, atau Ibu mati saja!!!” Ibuku tidak menyahut. Aku merasa agak tidak enak, tapi pada saat yang bersamaan, lega rasanya sudah mengungkapkan apa yang ingin sekali kukatakan selama ini. Ibu tidak menghukumku, tapi aku tak berpikir sama sekali bahwa perasaannya sangat terluka karena kata-kataku.




Malam itu, aku terbangun dan pergi ke dapur untuk mengambil segelas air. Ibuku sedang menangis, tanpa suara, seakan-akan ia takut aku akan terbangun karenanya. Aku memandangnya sejenak, kemudian berlalu. Mungkin akibat perkataanku tadi, hatinya tertusuk. Walaupun begitu, aku membenci ibuku yang sedang menangis dengan satu matanya. Jadi aku berkata pada diriku sendiri bahwa....... aku akan tumbuh dewasa dan menjadi orang yang sukses.




Kemudian aku belajar dengan tekun. Suatu saat, ketika aku sudah beranjak dewasa.....dan karena ketekunanku dalam belajar, akhirnya aku mendapatkan kesempatan untuk belajar di Luar Negeri. Kutinggalkan Ibuku dan pergi ke Singapura untuk menuntut ilmu. Setelah bertahun-tahun berlalu, kehidupan ku semakin maju dan sukses dalam menuntut ilmu,  aku pun menikah. Aku membeli rumah. Kemudian akupun memiliki anak. Kini aku hidup dengan bahagia sebagai seorang yang sukses. Aku menyukai tempat tinggalku karena tidak membuatku teringat akan ibuku. Kebahagian ini bertambah terus dan terus.




Suatu ketika…!!! Apa?! Siapa ini?! Itu ibuku…masih dengan satu matanya datang kerumahku......?. Seakan-akan langit runtuh menimpaku. Bahkan anak-anakku berlari ketakutan, ngeri melihat mata Ibuku. Kataku,..... “Siapa kamu?! Aku tak kenal kamu!!” Untuk membuat lebih dramatis, aku berteriak padanya, “Berani-beraninya kamu datang ke sini dan menakuti anak-anakku!!” KELUAR DARI SINI SEKARANG..........!!”
Ibuku hanya menjawab perlahan, “Oh, maaf…sepertinya saya salah alamat nak.......?” dan ia pun berlalu. Untung saja…ia tidak mengenaliku. Aku sungguh lega. Aku tak peduli lagi. Akupun menjadi sangat lega.




Dan pada suatu hari, sepucuk surat undangan reuni sekolah tiba di rumahku di Singapura. Aku berbohong pada istriku bahwa aku ada urusan kantor, padahal aku pulang kampung tuk mengikuti undangan reunian dengan teman-teman ku. Akupun pergi ke sana. Setelah reuni, aku mampir ke gubuk tua, yang dulu aku pernah menyebutnya rumahku, ......sekedar hanya ingin tahu saja.




Di sana, kutemukan ibuku tergeletak di lantai yang dingin. Namun aku tak meneteskan air mata sedikit pun. Kudekati tubuh Ibuku....Ada selembar kertas di tangannya…sepucuk surat mungkin untukku... dan ku pun membacanya.....dan ternyata betul ini untukku..... “Anakku…kurasa hidupku sudah cukup panjang. Dan…aku tidak akan pergi ke Singapura lagi. Namun apakah berlebihan jika aku ingin kau menjengukku sesekali saja....? Aku sangat merindukanmu......? Dan aku sangat gembira ketika tahu kau akan datang ke reuni ini. Tapi kuputuskan aku tidak pergi ke sekolah. Demi kau......! Dan aku minta maaf karena hanya membuatmu malu dengan satu mataku....... Kau tahu, ketika kau masih sangat kecil, kau mengalami kecelakaan dan kehilangan satu matamu...... Sebagai seorang ibu, aku tak tahan melihatmu tumbuh hanya dengan satu mata. Maka aku berikan mataku untukmu. Aku sangat bangga padamu yang telah melihat seluruh dunia untukku......di tempatku.......dengan mata itu. Aku tak pernah marah atas semua kelakuanmu ....nak. Ketika kau marah padaku… Aku tahan tuk menahan sakit sendiri, “Aku yakin.....Itu karena kamu mencintaiku…” Anakku… Oh, anakku…”




Tak terasa air mata menetes perlahan dari sudut mataku....... Aku sungguh merasa sangat berdosa. Aku peluk Ibuku dengan penuh perasaan...... Mata yang hanya sebelah itu kian lama kian mengecil dan..... tertutup selamanya…sebuah senyuman tersungging di sudut bibirnya yang mulai keriput karena usia. Dalam sedihku...... aku hanya bisa terisak dalam penyesalan yang tidak akan berkesudahan.......



  Subhanallah.......

Sayangilah ibumu, jangan sampai habis oleh sang waktu......





Selasa, 22 Februari 2011

Penantian......di ujung waktu.





Ku nanti dia......di ujung waktu.
menanti atas kehadiranmu wahai masa depan...


Arti Sebuah penantian yang takkan pernah terungkap.
Ya...... itulah ungkapan kata yang menurut mereka percaya akan adanya suatu harapan kecil.namun dapat datang dan dapat pula menghilang seketika. Seperti beberapa orang yang mengartikan penantian sama dengan mati........sebab kata nanti mempunyai banyak pemaknaan yang menjadi kontradiksi di setiap tempat, sehingga membuat beberapa orang merubah pola pandang mereka menjadi pesimis dan penuh dengan kekecewaan, Jika kita menanti maka kita akan kehilangan harapan yang seharusnya dapat kita raih untuk menuju masa yang lebih cerah.




Coba bayangkan dengan kita diam dan hanya menanti tanpa tujuan dan tanpa kepastian maka apa yang akan terjadi, dan coba rasakan betapa sakitnya menanti masa yang takkan kunjung usai, hidup ini, pribadi ini, sikap ini...dan keterpurukan ini membuat kita merasa tidak nyaman dengan segala keadaan, karena dalam konteksnya manusia adalah makhluk yang selalu mengejar arti sebuah kebahagiaan sejati. Akan tetapi dalam realitasnya, kebahagiaan sejati takkan pernah ditemukan seperti apa yang kita inginkan, hanya bayang-bayang semu yang selama ini melekat pada imajinasi di setiap individu. Padahal jika kita berpikir dalam ideologi jelas sangat bertentangan, dan membuat kita tertekan pada kenyataan yang sungguh amat pahit untuk dirasa. Tak ada penantian yang tak kunjung usai.dan tak ada harapan yang takkan pernah kembali dan kita hanya dapat berharap dan terus berharap dengan sejuta ketidak pastian ini.........




Pernah ku mendengar nasehat dari seorang kakek paruh baya yang mengatakan,  jangan pernah kau menantang waktu yang berjalan sekalipun itu memang berat untuk di jalani......sebab,penantian sama dengan menantang segalanya tuk menggapai masa depan yang tertunda.....
Maka selama ini apa yang kalian cari dalam penantian panjang, dan selama ini masih dipertahankan hingga seakan itu adalah tonggak pendirian yang tak dapat terjatuhkan oleh suatu apapun. ego dan kepercayaan yang telah melekat erat pada diri kita sendiri.
menanti masa yang akan menjemputmu dari kehancuran, menanti waktu yang tak kunjung henti....atau menanti hingga akhirnya  mati........memang itu semua sungguh sangat ironi.




Jika kita hanya melihat dari sebelah mata, maka semua yang akan terjadi akan menjadi keterpurukan dan tak dapat dilepas dari belenggu kehidupan. Maka jalan terbaik dari sagala penantian adalah mengartikanya dengan berbagai cara pandang yang positif, dan berfikir lebih kedepan.karena hanya insan dewasalah yang dapat menjalankan semua kenyataan yang ada. Sedikit teringat dalam benakku saat ada seorang sahabat yang mengatakan bahwa menanti adalah kebahagiaan tersendiri.mengapa.....? Sebab menanti adalah misteri yang takkan mungkin dapat terjawab dengan pasti. Perkataan itu lah yang akan membawa kita tuk dapat berfikir lebih maju dari segala hal. Dan misteri itulah yang akan membuat kita terus mencari dan menanti apa yang akan terjadi di hari-hari atau pun waktu yang akan datang.




Karena menanti adalah hikmah tuhan yang di berikan kepada hambanya untuk menjadikan kita lebih sempurna, dalam hal lain kita dapat diajarkan untuk mencoba sabar dan mengihklaskan segala sesuatu yang akan terjadi nanti, walau sekalipun itu berat untuk dirasa dan di jalani selayaknya kehidupan normal biasa.
Kita memang berharap akan datangnya waktu tuk menjemput kita dari segala keterpurukan dan membawa kita untuk mencapai suatu cita-cita yang tertunda. Namun jika kita hanya terdiam dan menanti maka itu semua akan menjadi sia-sia belaka.......
Dan penantian adalah pola pragmatisasi dengan beribu penafsiran yang menurut beberapa orang beranggapan bahwa inilah jalan terakhir tuk mencapai suatu cita-cita. Seperti kutipan dari Hugs Down yang mengatakan bahwa: "kebahagiaan tidak hanya dari mereka yang aktif, melainkan juga datang dari mereka yang pasif sebab mereka yang diam bukan berarti berhenti tetapi berfikir tuk mencapai masa depan..........yang lebih pasti sessuai dengan harapan maupun impian yang terpendam."



saat hatiku termenung.... setitik demi setitik kehangatan kepalsuan 
membekukan seketika kesetiaan itu.
satu persatu asa ku terbang melayang-layang jauh menuju angkasa kegelisahan…..
langit biru yang sejukan mentari kini berubah menjadi kelabu 
yang menghasilkan tetesan hujan darah yang menggerogoti jantungku.....
jangan buatku tak berdaya tanpa kata penuh makna.....
ku tak pernah berpikir air itu sangat mudah menghanyutkan benda didepannya 
seperti jiwaku yang selalu menumbuhkan suatu keinginan tuk ada didekatmu….
saat itu ku pernah berpesan pada mentari.....
ku katakan padanya “wahai mentari..... bawalah aku menuju serpihan jiwa-jiwa yang dulu hilang”.
Tapi dia terus terdiam dalam renungannya.
ragaku terinjak sepi....
hatiku sudah hampir mati…
aku disini terdiam dibelenggu kegelisahan...
aku disini sendiri ditemani sepi...
aku mohon dirimu masih bisa disini bersamaku, 
menyambung tali-tali kebahagiaan itu lagi denganku…
aku mohon...... dirimu jangan beranjak pergi dari sampingku 
karena aku ingin mewarnai alam dengan senyuman tulus, 
bukan suatu kebahagiaaan tapi kekacauan…
dan aku mohon....
kamu jangan membuat kerinduan yang sangat mengiris jiwa...
kamu adalah sang waktu yang hanya aku yang tahu
kamu adalah segalanya bagiku, yang mungkin takan ada orang pedulikannya
kamu hanyalah aku yang tahu....karena kamu ada dalam rasaku
Aku yakin....Tuhan ku akan menghadirkannya untuk ku
walau entah kapan waktunya tiba
aku berharap...... 




Menanti adalah sebuah harapan juga. Harapan yang tak pernah pudar sepanjang masa. 
Akankah harapan itu akan datang, walaupun sekian lama menanti...?
Mungkin....Tapi susah untuk sabar menanti harapan yang tak kunjung datang, walaupun harapan sepertinya sudah di depan mata......

Kadang kita sendiri gak tahu apa yang akan terjadi pada diri kita.... kita berharap penantian itu akan datang secepatnya. Sedih, kecewa, putus asa semua bercampur jadi satu jika harapan itu tidak datang. Semua itu tidak terlepas dari campur tangan yang diatas....Allah SWT. Walaupun kita sudah menangis air mata darah, kalau yang diatas belum memberi harapan itu tidak akan datang.....

Tapi aku tetap berharap, waktu itu segera tiba........