SELAMAT DATANG DI "hhapadoh.blogspot.com" KAPAN-KAPAN MAMPIR LAGI YA...

Minggu, 27 Maret 2011

Pentingnya membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar.





Allah menurunkan Al-Qur’an kepada nabi Muhammad SAW untuk mengeluarkan umat manusia dari kegelapan dan kebodohan menuju cahaya Islam, sehingga menjadi benar-benar umat yang baik dan terbaik yang pernah ada di muka bumi ini.
Di antara ciri khas atau keistimewaan yang dimilki Al-Qur’an adalah, ia bisa memberi syafa’at pada hari kiamat pada orang yang membacanya, mengkajinya, hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan Abi Umamah al, Bahimah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, yang artinya: 
“Baca Al-Qur’an, ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at kepadanya” (HR Muslim)



Al Qur'an adalah mukjizat paling besar yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW. Allah telah menyempurnakan Al Qur'an sebagai pedoman seluruh umat manusia di dunia. Bahkan, diantara kitab-kitab suci yang lain hanya Al Qur'an yang paling sempurna. Jika kita membaca dan mengamalkan Al Qur'an maka hidup kita akan terasa bahagia dan Allah akan memberi kita ni'mat yang tiada terhingga. Hanya saja semakin lama umat manusia seakan-akan telah mengabaikan Al Qur'an. Mereka lebih sibuk mementingkan kehidupan dunia daripada kehidupan akhirat. Kini, jarang orang-orang yang bisa menghafal Al Qur'an, bahkan ada yang tidak bisa membaca Al Qur'an. Itu membuktikan betapa rendahnya kepedulian manusia terhadap bacaan suci umat islam yaitu Al Qur'an. Padahal, kita sebagai umat islam diwajibkan untuk bisa mengamalkannya. Karena Al Qur'an merupakan petunjuk atau pedoman kita dalam menjalani kehidupan di dunia agar kita tidak melangkah ke jalan yang sesat. Jadi, kita akan terhindar dari perbuatan tercela. Hidup itu harus seimbang antara kehidupan dunia dan kehidupan akhirat. Pepatah mengatakan:
"Kejarlah kehidupan duniamu seakan-akan kamu hidup selamanya, kejarlah kehidupan akhiratmu seakan-akan kamu akan mati besok "




Di dalam beribadah Sholat, umat islam melakukannya dengan menggunakan bahasa arab/Al Qur'an. Oleh karena itu sangat penting kita mempelajari bahasa Al-Qur'an dengan baik dan benar sejak dini.
Seorang muslim yang sedang melakukan shalat secara makna bacaan yang ada dalam shalat, berisikan kontak komunikasi seorang hamba dengan Tuhan. Jadi jika rutin setiap hari shalat yang diwajibkan  lima waktu, maka  berarti sedang kontak langsung tanpa ada tabir yang menghalangi karena sedang melakukan kontak dengan Tuhan. Maka bacaan pada setiap gerakan haruslah jelas, sebab gerak dan bacaannya sudah baku tidak bisa diubah oleh siapapun. Mengingat bacaan shalat dengan menggunakan bahasa Arab/bahasa Al-Qur'an yang apabila bacaan tersebut tidak jelas karena terburu-buru maknanya akan beda, dan kontak komuniksinya pun menjadi tidak jelas dan ini akan berakibat tidak diterima ibadah shalatnya oleh Tuhan dan hasilnya sia-sia.

Tuhan menyatakan dalam Firmannya Surat Almukminun ayat 1-2:
"Beruntunglah orang-orang beriman yang dalam melakukan shalatnya dengan khusyu'". Makna ayat ini adalah shalat orang beriman diterima oleh Tuhannya.




Coba kita perhatikan,  jika kita tidak benar dalam membaca bacaan Sholat.

Bahasa Arab yang menjadi bahasa Al-Qur'an, dengan huruf yang sama saja ( hanya beda harokatnya ) bisa melahirkan berbagai macam makna/arti. salah satu contohnya, kata بر ; bila huruf ba'nya diberi harokat kasroh ( birrun ) memiliki arti kebaikan, bila diberi harokat fathah ( barrun ) memiliki arti daratan, dan bila diberi harokat dhommah ( burrun ) maka memiliki arti gandum. oleh sebab itu membaca al-Qur'an (yang berbahasa arab) harus ekstra hati-hati. ketika membacanya tidak benar bisa menyebabkan arti/makna yang tidak benar juga, dan hal itu akan berdampak berkurang/hilangnya pahala membaca al-Qur'an, bahkan bisa jadi tidak mendapatkan pahala tetapi sebaliknya malah mendapatkan dosa ( Wallahu a'lamu bisshawab). contoh lafadz ALHAMDU LILLAHI memiliki arti "segala puji bagi Alaah" tapi ketika di baca ALKAMDU LILLAHI (huruf ha' diganti kaf) memiliki arti "kehinaan bagi Allah". contoh lain lafadz IYYAAKA NA'BUDU WA'IYYAAKA NASTA'IINU memiliki arti "hanya kepadaMu (ya Allah) kami menyembah dan hanya kepadaMu (ya Allah) kami minta tolong"  tapi ketika dibaca IYAAKA NA'BUDU WA'IYAAKA NASTA'IINU ( huruf ya'nya IYYAAKA tidak dibaca tasydid) maka akan memiliki arti "kepada sinar matahari kami menyembah dan kepada sinar matahari kami minta tolong". NA'UUDZUBILLAH. Walhasil begitu pentingnya belajar tentang bagaimana membaca al-Qur'an dengan baik dan benar.

Oleh karena itu, saya mengajak kepada  diri saya sendiri (khususnya), juga bagi para sahabatku...marilah mulai sekarang (jangan ditunda-tunda lagi), kita belajar membaca dan sekaligus mengamalkannya melalui "Hablumminallah" dengan Sholat, dan "Hablumminannas" dalam bersosialisasi dengan lingkungan kita.




Jika kita simpulkan isi komunikasi dalam shalat itu adalah :

1. niat sengaja melakukan shalat itu dengan ihlas
2. ikrar/berjanji bahwa shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku total untuk Allah
3. memuja dan memuji Allah Tuhan semesta alam
4. minta pertolongan dan petunjuk jalan yang lurus/jalan yangbenar
5. Minta diampuni, dikasihi, diberi kekuatan, diangkat derajatnya, diberi rizki, diberi petunjuk, disehatkan, dan minta dimaafkan segala dosa dan kesalahan
6. Mengulangi bacaan Syahadatain sebagai sumpah setia sorang muslim
7. Mencurahkan salam dan shalawat  atas Nabi Muhammad dan keluarganya

8.ditutup dengan salam, Assalamu a'laikum warahmatullahi wabarokatuh, yang artinya salam sejahtera  atasmu dan semoga keberkahan atasMu pula, sambil menengok ke kanan dan kekiri. Maksudnya ucapan itu untuk     saudara/orang yang ada disebelah kanan dan sebelah kiri.




Makna bacaan Sholat ....begitu indah, sehingga perlu dilakukan dengan penuh konsentrasi tidak perlu terburu-buru.  Dan inilah bentuk komunikasi yang sangat indah  yang diucapkan lima kali sehari semalam selama kita masih hidup didunia ini dan diberikan kesempatan untuk beribadah padaNya.

Semoga apa yang saya sampaikan ini, sedikit banyaknya dapat menggugah kesadaran kita umat muslim untuk bersungguh-sungguh dalam melakukan ibadah shalat. Tentunya bukan sekedar shalat, tetapi shalat yang baik, konsentrasi dan khusyu'.




Akhirnya ....semoga Tuhan senantiasa memberikan anugerah petunjuk dan kemauan pada kita untuk diberi kemudahan dalam mempelajari Al-Qur'an....dan selalu menjalankan ibadah dengan baik dan benar.  
Amin ............



Minggu, 06 Maret 2011

Ketika diluar nalar pemikiran ............




Tanpa sadar, kadang kita telah melakukan penyimpulan pada diri dari pemikiran-pemikiran yang mungkin terkadang jauh dengan kenyataan yang ada.
Tema kali ini saya ambil dari pengalaman hidup seseorang yang mungkin akan menjadi bahan perenungan buat kita, agar kita menjadi orang yang lebih bijaksana, penuh dengan rasa empati dan toleran terhadap sesama. Kadang apa yang kita pikirkan tidak sama dengan apa yang terjadi sebenarnya.
Ada baiknya untuk memulai membaca kisah ini, sahabat terlebih dahulu menyiapkan secangkir minuman dan sedikit makanan ringn kesukaan, dan jangan lupa....sisakan buat saya, he...he...... Oke...........? Begini.

Cerita yang sangat menggugah hati, yang pernah terjadi di muka bumi ini. 



Ibuku........???

Aku adalah seorang laki-laki yang sukses, Sepanjang usia ku, aku mengetahui Ibuku hanya memiliki satu mata. Aku sangat membencinya…sungguh memalukan. Ia menjadi juru masak di sekolah, untuk membiayai keluarga.
Suatu hari ketika aku masih duduk di Sekolah Dasar, Ibuku datang. Aku sangat malu. Mengapa Ia lakukan ini? karena setiap hari aku selalu melihat ibuku di sekolah ku. Aku memandangnya dengan penuh kebencian dan melarikan diri.


Keesokan harinya di sekolah…”Ibumu hanya punya satu mata?!….eeeeee”, jerit seorang temanku. Aku berharap ibuku lenyap dari muka bumi. Ujarku pada ibu, “Bu…mengapa Ibu tidak punya satu mata lainnya? Kalau Ibu hanya ingin membuatku ditertawakan, lebih baik ibu tidak ada di sekolah ku, atau Ibu mati saja!!!” Ibuku tidak menyahut. Aku merasa agak tidak enak, tapi pada saat yang bersamaan, lega rasanya sudah mengungkapkan apa yang ingin sekali kukatakan selama ini. Ibu tidak menghukumku, tapi aku tak berpikir sama sekali bahwa perasaannya sangat terluka karena kata-kataku.




Malam itu, aku terbangun dan pergi ke dapur untuk mengambil segelas air. Ibuku sedang menangis, tanpa suara, seakan-akan ia takut aku akan terbangun karenanya. Aku memandangnya sejenak, kemudian berlalu. Mungkin akibat perkataanku tadi, hatinya tertusuk. Walaupun begitu, aku membenci ibuku yang sedang menangis dengan satu matanya. Jadi aku berkata pada diriku sendiri bahwa....... aku akan tumbuh dewasa dan menjadi orang yang sukses.




Kemudian aku belajar dengan tekun. Suatu saat, ketika aku sudah beranjak dewasa.....dan karena ketekunanku dalam belajar, akhirnya aku mendapatkan kesempatan untuk belajar di Luar Negeri. Kutinggalkan Ibuku dan pergi ke Singapura untuk menuntut ilmu. Setelah bertahun-tahun berlalu, kehidupan ku semakin maju dan sukses dalam menuntut ilmu,  aku pun menikah. Aku membeli rumah. Kemudian akupun memiliki anak. Kini aku hidup dengan bahagia sebagai seorang yang sukses. Aku menyukai tempat tinggalku karena tidak membuatku teringat akan ibuku. Kebahagian ini bertambah terus dan terus.




Suatu ketika…!!! Apa?! Siapa ini?! Itu ibuku…masih dengan satu matanya datang kerumahku......?. Seakan-akan langit runtuh menimpaku. Bahkan anak-anakku berlari ketakutan, ngeri melihat mata Ibuku. Kataku,..... “Siapa kamu?! Aku tak kenal kamu!!” Untuk membuat lebih dramatis, aku berteriak padanya, “Berani-beraninya kamu datang ke sini dan menakuti anak-anakku!!” KELUAR DARI SINI SEKARANG..........!!”
Ibuku hanya menjawab perlahan, “Oh, maaf…sepertinya saya salah alamat nak.......?” dan ia pun berlalu. Untung saja…ia tidak mengenaliku. Aku sungguh lega. Aku tak peduli lagi. Akupun menjadi sangat lega.




Dan pada suatu hari, sepucuk surat undangan reuni sekolah tiba di rumahku di Singapura. Aku berbohong pada istriku bahwa aku ada urusan kantor, padahal aku pulang kampung tuk mengikuti undangan reunian dengan teman-teman ku. Akupun pergi ke sana. Setelah reuni, aku mampir ke gubuk tua, yang dulu aku pernah menyebutnya rumahku, ......sekedar hanya ingin tahu saja.




Di sana, kutemukan ibuku tergeletak di lantai yang dingin. Namun aku tak meneteskan air mata sedikit pun. Kudekati tubuh Ibuku....Ada selembar kertas di tangannya…sepucuk surat mungkin untukku... dan ku pun membacanya.....dan ternyata betul ini untukku..... “Anakku…kurasa hidupku sudah cukup panjang. Dan…aku tidak akan pergi ke Singapura lagi. Namun apakah berlebihan jika aku ingin kau menjengukku sesekali saja....? Aku sangat merindukanmu......? Dan aku sangat gembira ketika tahu kau akan datang ke reuni ini. Tapi kuputuskan aku tidak pergi ke sekolah. Demi kau......! Dan aku minta maaf karena hanya membuatmu malu dengan satu mataku....... Kau tahu, ketika kau masih sangat kecil, kau mengalami kecelakaan dan kehilangan satu matamu...... Sebagai seorang ibu, aku tak tahan melihatmu tumbuh hanya dengan satu mata. Maka aku berikan mataku untukmu. Aku sangat bangga padamu yang telah melihat seluruh dunia untukku......di tempatku.......dengan mata itu. Aku tak pernah marah atas semua kelakuanmu ....nak. Ketika kau marah padaku… Aku tahan tuk menahan sakit sendiri, “Aku yakin.....Itu karena kamu mencintaiku…” Anakku… Oh, anakku…”




Tak terasa air mata menetes perlahan dari sudut mataku....... Aku sungguh merasa sangat berdosa. Aku peluk Ibuku dengan penuh perasaan...... Mata yang hanya sebelah itu kian lama kian mengecil dan..... tertutup selamanya…sebuah senyuman tersungging di sudut bibirnya yang mulai keriput karena usia. Dalam sedihku...... aku hanya bisa terisak dalam penyesalan yang tidak akan berkesudahan.......



  Subhanallah.......

Sayangilah ibumu, jangan sampai habis oleh sang waktu......