SELAMAT DATANG DI "hhapadoh.blogspot.com" KAPAN-KAPAN MAMPIR LAGI YA...

Senin, 18 Maret 2013

Aura bagi jiwa manusia syukur




"Hati manusia pertama kalinya adalah seperti cermin, bersih dan cemerlang. Ketika ia berbuat dosa, satu bintik hitam muncul, dan semakin banyak ia berbuat dosa, semakin banyak bintik hitam, sampai seluruh hati menjadi hitam, dan tak ada satu pagi atau satu malam pun yang berlalu tanpa dosa terhadap Tuhan".  -Nabi Muhammad SAW-



Setiap manusia punya aura yang merupakan salah satu cermin sifat tersembunyi manusia. Aura juga merupakan warna mood kita, sehingga kalau kita bermood jelek, maka aura akan berwarna gelap. Orang yang memiliki aura yang terang dan positif, akan memberikan pengaruh ke lingkungan sekitar dia berada. Keberadaannya akan membuat mood orang yang jelek berubah menjadi lebih baik.

Aura dipandang sebagai sebuah pancaran energi di wajah seseorang. Meski sebenarnya aura melingkupi seluruh tubuh. Aura cenderung berubah-ubah mengikuti kondisi mental seseorang. Secara umum warna aura bisa merah, hitam, kuning, biru, dll. Terkadang aura seseorang terbentuk dari kombinasi warna-warna tersebut.


“Seseorang yang berniat jelek dan sudah dalam tahap hendak melakukan perbuatan jeleknya itu, juga bisa terlihat dari pancaran auranya,” kata Surmino, 36 tahun, spiritualis asal Pandeglang, Jawa Barat.

Alam semesta ini mengandung energi kosmis yang dapat mempengaruhi aura seseorang. Bisa terjadi gesekan yang dapat menurunkan pancaran aura. Namun juga mengandung energi yang dapat memperbagus pesona aura.

Upaya untuk menimbulkan pesona aura agar tampak lebih cerah, terang, tajam dan bercahaya ini sesungguhnya tidak terlalu sulit bagi yang mau berusaha,  “Positive thingking atau berpikiran positif dalam menghadapi semua persoalan hidup. Juga selalu berprasangka baik kepada Tuhan, karena Tuhan mengikuti persangkaan hambaNya,” itulah cara jitu untuk menghadirkan aura positif kita. Berpikir positif ini berlaku untuk semua kondisi apapun yang dihadapi, Ini akan mempengaruhi energi kosmis.




Apabila sudah terbiasa dengan berpikir positif, langkah berikutnya adalah mengumpulkan energi kosmis yang bersifat positif ke dalam tubuh. Upaya ini dapat dilakukan melalui zikir.
“Zikrullah dapat mengubah aura buruk menjadi bagus, “kilah Surmino. 

"Rasa dekat kepada Allah tidak dapat terwujud dengan seketika, tetapi terjadi melalui proses kesungguhan hati yang panjang. Banyak jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Adapun jalan yang terbaik yaitu dengan selalu taat mematuhi aturan mainya-Nya, dimana berzikir termasuk salah satu diantaranya"
(QS. Al Baqarah : 186)




Manfaat memiliki pesona aura yang bagus sangat besar. Selain dapat mengenal jati diri, mudah diterima dalam pergaulan, juga lebih mendekatkan rezeki.

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu.”
 (QS. Ibrahim: 7)
 
Di dalam kehidupan rumah tangga penuh dengan problema.
Kadang tak sadar, seorang istri mengucapkan rasa kagum akan kejujuran suami dalam melakukan tugas ditempat pekerjaannya, walau peluang mendapatkan kesempatan dalam mensejahterakan keluarga dan harapan istrinya sekalipun seolah-olah terabaikan, inipun jika yang digunakan kacamata kita sebagai manusia, mungkin Allah SWT berbeda dan punya rencana lain. Disinilah kejujuran hati seorang istri atas ucapannya akan diuji, karena pesona aura yang bagus akan terekspos dari ketulusan hati seseorang yang penuh dengan keikhlasan sebagai rasa syukur padaNya dengan disertai penuh keyakinan bahwa itu semua yang menjadi sumber datangnya rizki.





Kejujuran ucapan seorang istri seharusnya terhenti pada rasa kagumnya, tanpa disertai pertanyaan dalam dirinya, kenapa....?..mengapa....?..dan lain sebagainya. Pengabdian terus berjalan, tanpa mengurangi sedikitpun cinta kasihnya dalam suka maupun duka dengan penuh kesabaran. Hanya satu pengharapan datangnya curahan rahmat dan keberkahan hidup dari Allah SWT.
Jika semua pesona aura yang cerah, terang, tajam dan bercahaya ini dapat menyinari setiap kehidupan keluarga, maka tidak akan pernah ada lagi orang (para suami) menggunakan akal pikirannya untuk memperkaya diri dengan cara tidak halal, demi sekedar memenuhi hawa napsu keserakahan duniawi belaka dalam keinginannya membahagiakan keluarga dan istrinya, jika rasa tuntutan dan kesempatan melakukan kehilapan tidak lagi membebani dirinya para suami.







Menurut Islam, untuk memancarkan Aura yang mempesona, agar dikagumi oleh setiap orang, adalah dengan membersihkan diri dan mengisi diri Kita dengan Cahaya Nur Asmaul Husna, Sifat-sifat Allah SWT., sehingga memancar, meradiasi dan mempengaruhi setiap orang yang melihatnya. 



" Jiwa itu laksana Cermin, sedangkan Petunjuk Allah bagaikan Cahaya ( Nur ).

Kalau Jiwa manusia itu benar-benar Bersih, pasti Pancaran Cahaya Ilahi akan Tertangkap  Jiwa "<< Al Ghazali >>




Yu........mulai sekarang kita membiasakan diri untuk selalu dapat bersikap, agar aura yang mempesona dalam kita bergaul, di lingkungan kerja, bersosial dengan masyarakat dan yang paling utama ketika kita berkumpul dengan keluarga. Dapat senantiasa terpancarkan sinarnya......Semoga.




Akhirnya, kami serahkan semuanya kepada pembaca. Hanya berharap, saya sebagai penulis ini, dapat menjadikan arti buat semuanya. Amin....
Sampai berjumpa lagi dilain peristiwa dan karya. 
Salam......




Tidak ada komentar:

Posting Komentar