SELAMAT DATANG DI "hhapadoh.blogspot.com" KAPAN-KAPAN MAMPIR LAGI YA...

Kamis, 10 Februari 2011

Keluarga yang dinantikan keberadaannya.....

Keluarga merupakan kelompok terkecil dalam sebuah tatanan masyarakat. Oleh karena masyarakat adalah himpunan dari beberapa keluarga maka baik buruknya sebuah masyarakat sangat bergantung kepada baik buruknya keluarga. Keluarga yang baik adalah awal dari masyarakat yang sejahtera. Sebaliknya, keluarga yang amburadul adalah pertanda hancurnya sebuah masyarakat. 



Setiap orang tua pasti sangat mendambakan untuk memiliki anak-anak yang cerdas namun sekaligus bermoral baik. Sayangnya kenyataan kadang tidak seindah harapan. Sering kita temukan fakta di lapangan bahwa ada orang tua sukses yang memiliki anak “gagal” atau orang tua yang “gagal” tapi memiliki anak yang sukses dan yang paling parah adalah orang tua “gagal” yang memiliki anak “gagal” juga. Jadi sebenarnya, bagaimana caranya menjadi orang tua yang sukses namun juga dapat memiliki anak yang sukses?


Yu kita mengenal lebih dekat lagi tipe orang tua dalam suatu keluarga:
    • Orang tua "sukses" yang memiliki  anak  "gagal"             
    Tipe ini rata-rata dipicu oleh ketidak-mampuan orang tua di dalam “mengenali” anak-anaknya sendiri  Ada dua faktor dalam kegagalan ini:                                                                                               
     a.  Orang tua yang sukses terlalu memberikan fasilitas yang berlebihan sehingga si anak menjadi             manja    dan tidak pernah “belajar” tentang arti kehidupan yang sebenarnya.        

     b.  Orang tua yang sukses dan sangat ingin anaknya juga sesukses dirinya. Akibatnya dia menggunakan    standar yang sekeras dirinya untuk memacu anaknya dengan tanpa memperdulikan minat dan  bakat  anaknya. Akibatnya tentu saja sudah bisa ditebak, anaknya pasti akan stres dan pada akhirnya menemui   kegagalan.        

                              
      •  Orang tua yang “gagal” tapi mampu memiliki anak yang "sukses"                                            Tipe ini dipicu oleh kekuatan anaknya dalam bertekad untuk tidak mengikuti pola hidup orang tuanya yang salah dan kemudian berubah menjadi orang yang sukses.       
                        
                                            
      • Orang tua yang “gagal” yang juga memiliki anak yang "gagal"                                                   Tipe ini dipicu oleh kelemahan seorang anak dalam memiliki keinginan untuk berubah.  

      •  Orang tua "sukses" yang memiliki anak yang "sukses"                                                             Tipe ini adalah perpaduan positif dari tipe 1 dan tipe 2. Orang tua mempunyai kekuatan dalam mengenali anaknya, sehingga dapat memberikan dan mengarahkan anaknya lebih efektif dalam mencapai keinginannya. Sedangkan anaknya mampu meneladani secara utuh (bahkan bisa lebih) pada orang tua dalam meraih kesiksesannya
            

      Mengingat begitu pentingnya peranan keluarga dalam menciptakan masyarakat yang baik dan sejahtera maka Islam memberikan perhatian yang sangat besar pada pembinaan keluarga. Karena seandainya instrumen terpenting dalam masyarakat ini tidak dibina dengan baik dan benar, adalah mustahil mengharapkan terwujudnya sebuah tatanan masyarakat idaman. 

      Individu-individu yang baik akan membentuk keluarga yang harmonis. Keluarga-keluarga yang harmonis akan mewujudkan masyarakat yang aman dan damai. Selanjutnya masyarakat-masyarakat yang damai akan mengantarkan kepada negara yang kokoh dan sejahtera. Maka, jika ingin mewujudkan negara yang kokoh dan sejahtera bangunlah masyarakat yang damai. Dan jika ingin menciptakan masyarakat yang damai binalah keluarga-keluarga yang baik dan harmonis.




      Keberhasilan dalam membina keluarga yang baik sangat dipengaruhi oleh karakteristik seorang pemimpinya, seorang pemimpin dalam keluarga adalah "Orang Tua"
      Karakteristik seorang pemimpin yang baik adalah dengan mencontoh Rasulullah sesuai pemahaman para salafus sholih, dimana seorang pemimpin yang baik adalah yang memiliki beberapa sifat diantaranya:
      • beriman,
      • adil,  
      • ikhlas
      • perhatian
      • amanah
      • sabar
      • dll.

      Akhirnya..... Sudahkah kita menjadi pemimpin yang baik......? hanya ada dalam hati kita lah itu semua dapat ditemukan jawabannya. Dan yang pasti efek dari keberhasilan kita menjadi seorang pemimpin........ dengan adanya simbol-simbol keberhasilan itu disetiap orang yang ada di sekitar kita, yang paling dekat adalah "anggota keluarga". Simbol-simbol itu jelas terangkum keberadaannya dalam ciri-ciri keluarga Sakinah, mawaddah dan wrrahmah. Semoga........





      Tidak ada komentar:

      Posting Komentar