Assalaamu'alaikuum....
Dalam menyambut “Hari Ibu Nasional” 22 Desember 2021, penulis mencoba kembali merilis ulang tentang kisah nyata pribadi dalam artikel ini. Semoga ada hikmah dibalik kisah berikut, yang bagi saya sangat menyentuh rasa dan diluar dugaan. Selamat menyimak....
34 tahun sudah berlalu .... Masyallah, semua kata dan do'anya mulai terasa nyata terwujud dalam diri ini.
“Ya Allah! Ampunilah ia, sayangi dan rahmatilah ia, maafkanlah ia, dan tutuplah kesalahannya”.
“Ya Rabb! Rahmatilah kedua orangtuaku sebagaimana mereka dahulu mendidikku sewaktu aku kecil”.
Teringat akan kata akhir dari ibu lewat surat yang tidak sempat beliau berikan. Sungguh menyentuh rasa.... secarik kertas surat tersimpan dirumah yang sepi, dibawah kasur tempat tidur ibu dikota kelahiran ku. Ibu tidak sempat memberikannya, karena penyakit kanker terlanjur membawa ibu pergi jauh menghadap panggilanNya....
Ini sebagian kata akhir dari seorang ibu, yang membuat sedikit kecewa. Karena surat terbaca setelah ibu tiada.....
" Poh....surat dari Popoh sudah Mamah terima, bahkan bersamaan dengan surat buat Popoh dari temen (yang sekarang temen itu menjadi pendamping hudupku), nanti Mamah ke Bandung surat itu akan di bawa.
Poh...sekarang ini Popoh jangan banyak melamun ingin menyenangkan atau mengembalikan kasih pada Mamah. Lebih baik memikirkan dulu persiapan masa depan Popoh....Semoga cepat mendapatkan pekerjaan, di do'a kan sama Mamah. Mamah merasa takut, banyak melamun nanti kesehatan Popoh terganggu. Sudah jelas Mamah diberikan penyakit. Mamah menyadari diberikan cobaan oleh Allah SWT. Semoga untuk anak semua mendapatkan kemulyaan serta sehat, berkah dan selamat. Mamah tidak akan berhenti berusaha, jika masih dapat diusahakan untuk sembuh.
Mamah sudah merasa puas dengan begitu juga oleh sikap Popoh, mengurus Mamah waktu berobat di Bandung juga di Jakarta. Yang sabar saja Popoh kalau ingin mendapatkan kesenangan harus susah dulu. Semoga saja perjuangan Popoh dapat diraih di P dan K atau dimana saja.........."
Masya Allah.....harapan dan do'a nya terwujudlah sudah. Saya menjadi PNS dilingkungan Dunia Pendidikan sampai sekarang berakhir menjadi ASN... sebagai Purna Bakti seorang Guru. Dan banyak lagi kemu'jizatan do'a, yang sulit diungkapkan dalam bentuk kata-kata. Terima kasih Mamah........
Sampai ketemu nanti di Sorga..... semoga, Amin....
“Hadirmu” adalah anugrah terindah yang pernah kurasakan... “Kepergianmu” adalah sebuah penyesalan dalam kehidupanku, karena sampai detik ini aku tidak pernah memberikan yang terbaik untukmu. Ku mencintaimu ibu...selalu mencintaimu. Tersimpan kokoh dalam hati, tak akan pernah tergantikan.
Tunjukkan rasa Cinta pada ibumu sahabat, jangan sampai terlambat...dan menyesal nanti.
Akhirnya penulis ucapkan, “Selamat Hari Ibu Nasional”.....semoga ada guna dan manfaatnya. Amiin.....
Wassalaamu'alaikuum....